Kota Pangkalpinang menegaskan komitmennya sebagai kota kreatif dengan menyelenggarakan Festival Semarak Ekonomi Kreatif 2025, sebuah ajang kolaboratif yang bertujuan memacu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekaligus memamerkan kekayaan budaya lokal. Acara yang digelar di pusat kota ini menjadi wujud nyata transformasi Pangkalpinang menuju pusat kreativitas regional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Panggung Ekspresi bagi Pelaku Kreatif Lokal
Festival Semarak Ekraf 2025 menghadirkan beragam karya inovatif dari pelaku usaha kreatif Pangkalpinang, mulai dari produk fashion berbasis tenun tradisional, kerajinan timah kreatif, kuliner khas dengan sentuhan modern, hingga karya digital dari para creative technologist muda. Juhaini selaku Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan menjelaskan, “Event ini bukan sekadar pameran, tapi ruang interaksi langsung antara kreator dengan pasar.”
Selama lima hari penyelenggaraan, festival ini mencatat partisipasi lebih dari 150 pelaku ekonomi kreatif yang terbagi dalam berbagai subsektor. Yang istimewa, 40% peserta merupakan generasi muda di bawah 30 tahun yang membawa perspektif segar dalam mengolah warisan budaya menjadi produk kreatif kontemporer.
Integrasi Kearifan Lokal dan Inovasi Modern
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah bagaimana para peserta berhasil memadukan unsur tradisional Bangka Belitung dengan tren terkini. Tenun Cual yang menjadi ikon budaya daerah ditransformasikan menjadi produk fashion kekinian, sementara kerajinan timah dikreasikan menjadi pernak-pernik modern bernilai tinggi.
Sektor kuliner juga menampilkan inovasi menarik, seperti olahan lempah kuning dalam kemasan modern dan kopi khas Bangka dengan racikan spesial. Tidak ketinggalan, industri kreatif digital menampilkan aplikasi berbasis budaya lokal dan konten kreatif yang mempromosikan kekayaan alam daerah.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Signifikan
Penyelenggaraan festival ini memberikan dampak ganda bagi perekonomian lokal. Selain meningkatkan omset pelaku kreatif, acara ini juga mendongkrak kunjungan wisatawan dengan mencatat lebih dari 20.000 pengunjung selama periode penyelenggaraan. Sektor pendukung seperti akomodasi, transportasi, dan kuliner turut menikmati efek berantai dari kegiatan ini.
Yang lebih penting, festival ini berhasil menciptakan jaringan kolaborasi antara pelaku kreatif, investor, dan pemangku kepentingan. Beberapa nota kesepahaman telah ditandatangani antara perajin lokal dengan distributor besar, membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk kreatif Pangkalpinang.
BACA JUGA : RKP 2026: Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi Nasional
Komitmen Berkelanjutan sebagai Kota Kreatif
Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak berhenti pada penyelenggaraan festival semata. Juhaini mengungkapkan rencana pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih terstruktur, termasuk pendirian pusat inkubasi kreatif dan program pendampingan berkelanjutan. “Ini baru awal dari perjalanan panjang Pangkalpinang sebagai kota kreatif,” tegasnya.
Festival Semarak Ekraf 2025 telah membuktikan bahwa Pangkalpinang memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum ekonomi kreatif di wilayah Sumatera. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kota ini sedang menuju babak baru pembangunan ekonomi berbasis kreativitas dan kearifan lokal.